Lubuk Terdalam
Senin, 10 September 2018
Pupus
Minggu, 09 September 2018
Dalam Hati Siapa Tahu
Seperti yang kita tahu, bahwa sebagai sesama manusia kita tak mampu mengetahui isi hati dari manusia lainnya. Terkadang, didepan kita seseorang akan bersifat sangat aaik dan lembut. Namun, siapa yang tahu mungkin dibelakang kita ia justru menjelekan kita.
Terkait dengan hal ini, tentu kita juga dilarang untuk berprasangka buruk pada seseorang. Namun, kita juga tak perlu memiliki kepercayaan yang berlebihan pada orang lain. Pasalnya, bak pepetah 'dalamnya laut dapat diukur, dalamnya hati siapa yang tau.
Namun seperti kata-kata yang saling berpasangan lainnya, baik dan buruk merupakan dua kata yang saling behubungan dan tak dapat dipisahkan. Tak ada orang yang akan dijuluki Manusia baik apabila di dunia ini sama sekali tak ada manusia yang melakukan hal buruk.
Selasa, 24 Juli 2018
Aldi dan Reza #part 2 (Aldi Merantau- I)
Waktu terasa berjalan sangat cepat. Tidak terasa, Aldi saat ini telah lulus dari bangku SMK. Sedangkan Reza, saat ini telah berusia 9 tahun dan memasuki bangku sekolah kelas 3 SD. Seperti halnya kakak beradik laki-laki lainnya, keduanya sekanan tak pernah akur. Meski demikian, apa bila salah satu diantaranya tak terlihat, keduanya saling menanyakan, hihihi...
kembali kecerita..
Sadar kalau orang tuanya tak memiliki biaya yang cukup untuk Aldi melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, akhirnya pemuda berusia 18 tahun itu memilih untuk mencari pekerjaan. Langkah awalnya memasuki dunia pekerjaan, ia menjadi seorang karyawan dalam perusahaan internet marketing.
Meski gaji di perusahaan tersebut tak terlalu besar, namun cukup lumayan untuk membeli keperluan pribadi Aldi, serta sedikit membantu keuangan keluarganya. Sayangnya, hal itu tak berlangsung lama. Bisnis online yang digarap oleh perusahaan tersebut down yang membuat mereka bangkrut. Akhirnya, semua karyawan termasuk Aldi harus di rumahkan.
Merasa memiliki tanggung jawab mencari uang, akhirnya Aldi memutuskan untuk merantau ke kota demi mencari pekerjaan. Tak lupa, Aldi meminta izin pada orang tuanya untuk merantau ke kota.
" Bu, Aldi ngenjang bade meng Bandung lah nggih" ucapnya dalam bahasa Jawa yang artinya "Bu, Aldi besok mau kebandung ya"
"Ngapa nganah-nganah?" tanya ibu yang jika di artikan menjadi "ngapain kesana-sana?"
"Mados kerja lah. Sampun bosen teng griyo mawon" jawabnya yang artinya "Cari kerja. Udah bosen di rumah terus"
Setelah mendapatkan izin, selang beberapa hari akhirnya Aldi pergi merantau meninggalkan orang tua dan adiknya yakni, Reza. Bandung menjadi kota tujuan bagi Aldi untuk merantau mencari pekerjaan. Alasan anak itu memilih ke Bandung adalah karena biaya kehidupan yang tak terlalu mahal, serta ada saudaranya yang tinggal di kota itu.
Di Bandung, beberapa surat lamaran pekerjaan dikirimkan ke sejumlah pabrik atau perusahaan dengan harapan dapat panggilan.
Menit berganti jam, jam berganti hari, dan hari berganti minggu belum juga panggilan dari perusahaan-perusahaan itu. Rasa putus asa akhirnya mulai membelenggu di hati Aldi. Terlebih, bekal uang yang ia bawa mulai menipis membuatnya berpikir untuk pulang ke kampung halamannya. Sampai akhirnya, diwaktu senja HP-nya bergetar karena ada panggilan masuk. Dilihatnya dengan wajah lesu ternyata nomor tidak dikenal telah menelponnya. Tak menunggu lama akhirnya panggilan tersebut diangkat oleh Aldi.
"Halo Assalamualaikum.." ucap Aldi ketika mengangkat telpon itu.
"Halo, dengan saudara Aldi?" Ucap seseorang yang jika diamati adalah seorang wanita.
"Iya Benar" Jawab Aldi
"Kemarin Saudara sudah mengirimkan lamaran ke PT. R******* P****** M**** Betul?" Tanya Wanita itu.
"Iya Betul" Ujarnya.
"Besok datang kesinini untuk tes dan wawancara jam delapan pagi. Jangan lupa pakai kemeja putih dan celana panjang hitam, serta jangan lupa bawa alat tulis"
"Oh iya siap, besok kan mba?"
"Iya besok, hari Kamis"
"Oh, Ok mba, Siap!"
"Ya sudah itu saja ya"
"Ok makasih mba"
"Iya sama-sama"
Sebuah panggilan dari salah satu PT membuat sedikit keceriaan muncul dari wajah Aldi. Ia segera mempersiapkan diri untuk tes di esok hari.
Keesokan harinya, hari yang dinantikan pun datang, persis pukul 7 pagi, Aldi bergegas berangkat menuju pabrik tersebut dengan berbekalkan persyaratan yang harus dibawa seperti yang diberitahukan sebelumnya.
Dengan menggunakan angkot, akhirnya Aldi sampai di tempat tujuan pada pukul 07.25. Seperti dipermudah, ternyata disana ia hanya di wawancarai sebelum akhirnya dinyatakan diterima untuk bekerja di pabrik tersebut. Bahkan, ia bisa mulai bekerja pada keesokan harinya.
bersambung...
SAJAK PUTIH by Chairil Anwar
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda
Meriak muka air kolam jiwa
dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah…
dan kuberi jiwa segala yang dikira orang mati di
alam ini!
Kucuplah aku terus, kucuplah
Dan semburkanlah tenaga dan hidup dalam tubuhku…
Senin, 16 Juli 2018
Aldi dan Reza #part 1 (Perkenalan)
Jumat, 13 Juli 2018
CINTAKU JAUH DI PULAU ~by Chairil Anwar
gadis manis, sekarang iseng sendiri
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar.
angin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak 'kan sampai padanya.
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
"Tujukan perahu ke pangkuanku saja,"
Perahu yang bersama 'kan merapuh!
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!
kalau 'ku mati, dia mati iseng sendiri.
KESADARAN ~by Armijn Pane
Mahkota bunga kekal belaka,
Aku sudah jadi merdeka,
Sudah mendapat bahagia baka.
Dengan mata yang bercaya-caya,
Punah sudah apa melintang,
Apa yang dulu mengikat saya.
Mencari jalan; aku mendahului,
Adinda kini
Mari, kekasih, turut daku
Terbang kesana, dengan melalui,
Hati sendiri
Pupus
Matahari mulai memberikan kata perpisahan untuk hari ini. Bersamaan dengan hal itu sang rembulan memberikan lambaian sinarnya seola...



